TRIPOLI - Pemimpin Libya Muammar Khadafi memperjelas bahwa dirinya tidak akan lengser dari jabatannya. Hal ini diutarakannya meski PBB memperingatkan ancaman kelaparan yang mengancam warga Libya.
Usai melakukan pertemuan dengan Presiden Jacob Zuma pada Selasa, 31 Mei, kemarin, Khadafi menunjukan sikap bahwa dirinya tidak akan pernah meninggalkan Libya. Pertemuan tersebut digelar untuk melakukan gencatan senjata dengan kelompok oposisi.
Para pemimpin oposisi Libya beserta dengan pihak North Atlantic Treaty Organization (NATO) meminta Khadafi keluar dari Libya, sebagai syarat gencatan senjata. Sikap keras Khadafi ini, tentunya membuat rencana gencatan senjata terancam.
Namun sikap keras Khadafi ini menunjukan pertanyaan berapa lama Khadafi dapat bertahan di kekuasaan yang sudah dia pegang selama 41 tahun. Terlebih lagi setelah PBB memperingatkan ancaman kelaparan yang dapat terjadi di Libya.
"Saya kira tidak akan ada bencana kelaparan. Namun bila konflik berlangsung berkepanjangan, cadangan pangan dan obat-obatan akan berkurang banyak. Dalam hitungan minggu, negara ini akan menyentuh kondisi kritis," ungkap Koordinator bantuan kemanusiaan PBB untuk Libya Panos Moumtzis seperti dikutip Reuters, Rabu (1/6/2011).
Moutmizs menyatakan saat ini semua masih dapat dikendalikan. Namun bisa jadi bom waktu bila konflik ini tidak dihentikan segera.
Usai melakukan pertemuan dengan Presiden Jacob Zuma pada Selasa, 31 Mei, kemarin, Khadafi menunjukan sikap bahwa dirinya tidak akan pernah meninggalkan Libya. Pertemuan tersebut digelar untuk melakukan gencatan senjata dengan kelompok oposisi.
Para pemimpin oposisi Libya beserta dengan pihak North Atlantic Treaty Organization (NATO) meminta Khadafi keluar dari Libya, sebagai syarat gencatan senjata. Sikap keras Khadafi ini, tentunya membuat rencana gencatan senjata terancam.
Namun sikap keras Khadafi ini menunjukan pertanyaan berapa lama Khadafi dapat bertahan di kekuasaan yang sudah dia pegang selama 41 tahun. Terlebih lagi setelah PBB memperingatkan ancaman kelaparan yang dapat terjadi di Libya.
"Saya kira tidak akan ada bencana kelaparan. Namun bila konflik berlangsung berkepanjangan, cadangan pangan dan obat-obatan akan berkurang banyak. Dalam hitungan minggu, negara ini akan menyentuh kondisi kritis," ungkap Koordinator bantuan kemanusiaan PBB untuk Libya Panos Moumtzis seperti dikutip Reuters, Rabu (1/6/2011).
Moutmizs menyatakan saat ini semua masih dapat dikendalikan. Namun bisa jadi bom waktu bila konflik ini tidak dihentikan segera.
0 comments:
:ilovekaskus :iloveindonesia :kiss :maho
:najis :nosara :marah :berduka
:malu: :ngakak :repost: :repost2:
:sup2: :cendolbig :batabig :recsel
:takut :ngacir2: :shakehand2: :bingung
:cekpm :cd :hammer :peluk
:toast :hoax: :cystg :dp
:selamat :thumbup :2thumbup :angel
:matabelo :mewek: :request :babyboy:
:babyboy1: :babymaho :babyboy2: :babygirl
:sorry :kr: :travel :nohope
:kimpoi :ngacir: :ultah :salahkamar
:rate5 :cool :bola
by Pakto
:mewek2: :rate-5 :supermaho :4L4Y
:hoax2: :nyimak :hotrit :sungkem
:cektkp :hope :Pertamax :thxmomod
:laper :siul :2malu: :ngintip
:hny :cendolnya
by misterdarvus
:maintenis: :maintenis2: :soccer :devil
:kr2: :sunny
Posting Komentar