17.46
FIQIH TABAH .A.
ilustrasi
Tweet
YBR (18) pentolan komplotan perampok dalam angkutan umum memperkosa dan merampok tukang sayur RS (35) di mikrolet M-26 jurusan Kampung Melayu-Bekasi di depan pacarnya yang masih duduk di bangku kuliah AL alias YN (18).
Di hadapan penyidik AL mengaku mengetahui peristiwa tersebut.
"Dia (AL) tahu perkosaan itu. Dia tahu, ini yang saat ini kami dalami, apakah saat itu terjadi, dia mengeluarkan suara-suara yang memprovokasi pelaku memerkosa, atau dia diam saja," kata Kepolresta Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharni, Senin (26/12/2011) di Mapolres Kota Depok.
Berdasarkan pengakuan AL, dirinya tidak mengetahui bila sang kekasih bersama kawan-kawannya akan merampok dan memerkosa RS. Ia mengaku kepada polisi bahwa dirinya dijanjikan YBR akan diantar pulang bertemu kakeknya.
"Pengakuan dia diajak ke rumah kakeknya untuk diantar pulang ke rumah. Tapi, tidak tahu kalau kendaraannya dipakai untuk kejahatan," kata Mulyadi.
AI dan YBR diketahui baru dua bulan menjalin kasih, "Dia hanya ikut kali ini saja," ujar Kapolres.
Kini polisi masih mendalami motif AI tidak langsung melaporkan kasus tersebut ke aparat kepolisian. Padahal sang pacar tidak mengancamnya.
Justru kecurigaan polisi bertambah terhadap mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta ini kenapa dirinya ikut melarikan diri bersama YBR. Bahkan AL pun memberikan fasilitas tempat tinggal selama dalam pelariannya.
"Itu dia, dia tidak diancam. Bahkan, dia kabur bersama, dan difasilitasi tempat tinggal. Motif kenapa dia tidak langsung melapor, ini yang harus didalami," ungkap Mulyadi.
Seperti yang diberitakan, polisi sudah menangkap tiga pelaku perampokan dan pemerkosaan di angkot yang menimpa RS, YBR alias R, DR alias D, dan seorang perempuan yang merupakan kekasih YBR yakni AI (18).
Kini polisi sudah mengamankan sebuah mikrolet Grand Max B 2002 VT jurusan Bekasi-Kampung Melayu, satu buah pisau kecil, satu buah samurai, dua buah golok, dua sweeter abu-abu, satu kaos warna hitam, dan satu celana pendek bernoda darah.
Sedangkan uang tunai Rp 500 ribu yang digasak pelaku dari RS sudah habis dipakai untuk pelaku selama pelarian.
sumber
Di hadapan penyidik AL mengaku mengetahui peristiwa tersebut.
"Dia (AL) tahu perkosaan itu. Dia tahu, ini yang saat ini kami dalami, apakah saat itu terjadi, dia mengeluarkan suara-suara yang memprovokasi pelaku memerkosa, atau dia diam saja," kata Kepolresta Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharni, Senin (26/12/2011) di Mapolres Kota Depok.
Berdasarkan pengakuan AL, dirinya tidak mengetahui bila sang kekasih bersama kawan-kawannya akan merampok dan memerkosa RS. Ia mengaku kepada polisi bahwa dirinya dijanjikan YBR akan diantar pulang bertemu kakeknya.
"Pengakuan dia diajak ke rumah kakeknya untuk diantar pulang ke rumah. Tapi, tidak tahu kalau kendaraannya dipakai untuk kejahatan," kata Mulyadi.
AI dan YBR diketahui baru dua bulan menjalin kasih, "Dia hanya ikut kali ini saja," ujar Kapolres.
Kini polisi masih mendalami motif AI tidak langsung melaporkan kasus tersebut ke aparat kepolisian. Padahal sang pacar tidak mengancamnya.
Justru kecurigaan polisi bertambah terhadap mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta ini kenapa dirinya ikut melarikan diri bersama YBR. Bahkan AL pun memberikan fasilitas tempat tinggal selama dalam pelariannya.
"Itu dia, dia tidak diancam. Bahkan, dia kabur bersama, dan difasilitasi tempat tinggal. Motif kenapa dia tidak langsung melapor, ini yang harus didalami," ungkap Mulyadi.
Seperti yang diberitakan, polisi sudah menangkap tiga pelaku perampokan dan pemerkosaan di angkot yang menimpa RS, YBR alias R, DR alias D, dan seorang perempuan yang merupakan kekasih YBR yakni AI (18).
Kini polisi sudah mengamankan sebuah mikrolet Grand Max B 2002 VT jurusan Bekasi-Kampung Melayu, satu buah pisau kecil, satu buah samurai, dua buah golok, dua sweeter abu-abu, satu kaos warna hitam, dan satu celana pendek bernoda darah.
Sedangkan uang tunai Rp 500 ribu yang digasak pelaku dari RS sudah habis dipakai untuk pelaku selama pelarian.
sumber
Posted in: Berita Terkini
0 comments:
by Pakto
by misterdarvus
Posting Komentar