Di kawasan Subang Jaya, Selangor Darul Ehsan, kalau kita perhatikan di setiap pohon di pinggir jalan biasanya dihuni burung gagak. Awalnya saya sangat takut dengan burung gagak ini, bahkan hanya mendengar suaranya saja saya sudah takut. Mungkin karena sebelumnya saya belum pernah melihat burung ini di kampung tempat saya tinggal, terkesan begitu aneh jika orang kampung seperti saya ini belum pernah melihat burung gagak, tapi memang betul saya pertama melihat jenis burung ini di Malaysia ini.
Setiap hari burung-burung ini mengeluarkan suara yang menurut saya terkadang bisa membuat saya merasa ngeri, maklumlah saya orangnya penakut, kalau ada suara ”krak…krak…” pasti yang di bayangkan yang bukan-bukan.
Selain karena suaranya saya juga merasa sangat terganggu dengan keberadaan burung ini, beterbangan dengan liar kesana kemari.
Apalagi jika hujan reda, dalam keadaan jalanan yang masih berair dengan kotoran burung gagak dimana-mana, bau amis, anyir dan bau-bau lainnya seolah bercampur, bahkan bisa membuat selera makan saya menjadi hilang seketika.
Terkadang saya berfikir, andai saja burung gagak ini tidak ada, pasti bau anyir di jalan-jalan ini juga tidak ada, dan pastinya kebersihan kota juga terjaga.
Mungkinkah burung-burung gagak ini sengaja dipelihara??? saya memohon kerelaan kompasianer Malaysia untuk menjawabnya!!!!
Andaikan jawabannya iya, mengapa tidak di usahakan menempatkan burung-burung tersebut di hutan atau di buatkan tempat-tempat sendiri, dan tidak dibiarkan hidup liar di tengah-tengah masyarakat, karena saya yakin bahwa sebetulnya bukan saya saja yang merasa tidak nyaman, akan tetapi banyak orang di luar sana yang merasakan hal yang sama.
Saya menulis ini bukan karena tidak sayang dengan hewan, karena saya tahu bahwa burung-burung tersebut juga makhluk Tuhan yang berhak atas kehidupan, akan tetapi menurut saya hanya tempat mereka berkembangbiak saja tidak sesuai. Karena kotoran mereka berserakan dimana-mana.
Tweet
Setiap hari burung-burung ini mengeluarkan suara yang menurut saya terkadang bisa membuat saya merasa ngeri, maklumlah saya orangnya penakut, kalau ada suara ”krak…krak…” pasti yang di bayangkan yang bukan-bukan.
Selain karena suaranya saya juga merasa sangat terganggu dengan keberadaan burung ini, beterbangan dengan liar kesana kemari.
Apalagi jika hujan reda, dalam keadaan jalanan yang masih berair dengan kotoran burung gagak dimana-mana, bau amis, anyir dan bau-bau lainnya seolah bercampur, bahkan bisa membuat selera makan saya menjadi hilang seketika.
Terkadang saya berfikir, andai saja burung gagak ini tidak ada, pasti bau anyir di jalan-jalan ini juga tidak ada, dan pastinya kebersihan kota juga terjaga.
Mungkinkah burung-burung gagak ini sengaja dipelihara??? saya memohon kerelaan kompasianer Malaysia untuk menjawabnya!!!!
Andaikan jawabannya iya, mengapa tidak di usahakan menempatkan burung-burung tersebut di hutan atau di buatkan tempat-tempat sendiri, dan tidak dibiarkan hidup liar di tengah-tengah masyarakat, karena saya yakin bahwa sebetulnya bukan saya saja yang merasa tidak nyaman, akan tetapi banyak orang di luar sana yang merasakan hal yang sama.
Saya menulis ini bukan karena tidak sayang dengan hewan, karena saya tahu bahwa burung-burung tersebut juga makhluk Tuhan yang berhak atas kehidupan, akan tetapi menurut saya hanya tempat mereka berkembangbiak saja tidak sesuai. Karena kotoran mereka berserakan dimana-mana.
0 comments:
:ilovekaskus :iloveindonesia :kiss :maho
:najis :nosara :marah :berduka
:malu: :ngakak :repost: :repost2:
:sup2: :cendolbig :batabig :recsel
:takut :ngacir2: :shakehand2: :bingung
:cekpm :cd :hammer :peluk
:toast :hoax: :cystg :dp
:selamat :thumbup :2thumbup :angel
:matabelo :mewek: :request :babyboy:
:babyboy1: :babymaho :babyboy2: :babygirl
:sorry :kr: :travel :nohope
:kimpoi :ngacir: :ultah :salahkamar
:rate5 :cool :bola
by Pakto
:mewek2: :rate-5 :supermaho :4L4Y
:hoax2: :nyimak :hotrit :sungkem
:cektkp :hope :Pertamax :thxmomod
:laper :siul :2malu: :ngintip
:hny :cendolnya
by misterdarvus
:maintenis: :maintenis2: :soccer :devil
:kr2: :sunny
Posting Komentar