Alasan Sopir Mogok, Takut Dijebak dan Ditilang

JAKARTA- Sejumlah sopir truk yang biasa beroperasi di pelabuhan Tanjung Priok melakukan aksi mogok sejak Jumat (27/5/2011) pagi. Mereka tak berani membawa truk ke tol dalam kota karena mereka tak bisa memastikan apakah larangan pembatasan tersebut memang dicabut sementara atau belum.

Pagi tadi, diketahui Pemerintah menghentikan aturan pembatasan jam operasional masuknya truk ke tol hingga adanya kesepakatan lebih lanjut. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, mulai hari ini jam operasional truk akan kembali seperti sedia kala.

Namun, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bersikukuh tetap akan melaksanakan kebijakan larangan truk pada pukul 05.00-22.00 hingga tanggal 10 Juni mendatang. Hal tersebut justru membuat sopir truk bingung mereka takut dijebak dan akhirnya ditilang oleh petugas.

“Kami belum mau beroperasi karena takut terkecoh dengan adanya pembatasan masuk tol. Takut ditilang,” kata seorang sopir Truk, Mafuddin di Jakarta, Jumat (27/5/2011).

Kedanti demikian, Mafuddin mengatakan akan melihat perkembangan dari pelarangan tersebut. “Masih lihat-lihat, besok tapi kemungkinan akan jalan, kalau sudah ada kepastian kami boleh masuk jalan tol,” kata Mafuddin.

Senada dengan Mafuddin, Lili sopir truk dari PT Jasa Sumatera, juga masih melakukan aksi mogok untuk hari ini. Dia mengeluhkan, pendapatannya yang terus berkurang akibat pelarangan ini. Dia kehilangan uang makannya per hari dari perusahaan. “Biasanya Rp 50 hari per hari tapi kalau nggak jalan kayak gini ya tidak dapet,” kata Lili.

Banyaknya sopir truk yang mogok beroperasi, membuat aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok terganggu. Bila aksi mogok terus berlangsung bisa dipastikan, distribusi barang akan tersendat dan aktivitas di pelabuhan lumpuh.

Tweet

Posted in: Berita Terkini