Bagaimana Jika Anda ‘Dipaksa’ Menggunakan Pertamax?

Ilustrasi Pertamax, kata Kaskuser Pertamax itu mahal

Iklan sindiran akan pengguna mobil yang tak membeli Pertamax memang gencar di televisi. Walau iklan tersebut ada benarnya (malu dong sama mobilnya), tapi jangan lupa setiap warga negara punya hak dan kewajiban yang sama. Kalo ga mau beli Pertamax trus gimana?

Saya suka dengan pernyataan Fabby Tumiwa. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform ini berpesan agar pemerintah tak memaksa warganya untuk memakai Pertamax. Selain mahal, harga Pertamax juga fluktuatif, mengikuti harga pasar yang tak menentu.

Intinya, Fabby menghimbau jangan langsung menyuruh masyarakat untuk pindah dari Premium ke bahan bakar jenis Pertamax. Menurutnya, ini bisa menjadi dampak yang serius jika suatu saat harga Pertamax melampaui daya beli masyarakat.

Selain menghimbau, Fabby juga memberikan solusi. Yakni dengan menaikkan harga premium secara bertahap, katakanlah naik seribu rupiah per enam bulan sekali. Saat harga Premium dan Pertamax beda tipis, masyarakat pasti lebih memilih Pertamax yang konon katanya kualitasnya lebih baik.

Pada tahun ini pemerintah kita memang sedang rajin-rajinnya membatasi konsumsi BBM bersubsidi.

Saya hampir ketawa saat membaca komentar dari salah satu pembaca di Kompas.com yang isinya menyatakan bahwa garis besar kekisruhan ini (emangnya PSSI) sebenarnya karena pemberian subsidi yang tak tepat sasaran.

Sehabis membacanya, saya jadi bertanya-tanya, subsidinya dikorupsi gak ya?

sumber

Tweet

Posted in: Berita Terkini