09.32
FIQIH TABAH .A.
SURABAYA- Banyak pemandu wisata atau guide liar yang marak membuat kondisi pariwisata di Jawa Timur terancam.
Pasalnya, seorang Guide adalah ujung tombak pariwisata. Jika Guide tidak profesional maka para wisatawan akan kecewa. Alasan itulah, Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpas) Jawa Timur akan menertibkan para Guide tersebut.
"Kami dalam waktu dekat akan menertibkan para Guide liar itu. Karena akan merusak pariwisata Jawa Timur," kata Kadisbudpar Jawa Timur, Jarianto usai pembukaan Majapahit Trevel Fair di Grand City, Jalan Walikota Mustajab, Surabaya, Jum'at (20/5/2011).
Dia juga mengatakan, untuk Guide di Jawa Timur sudah ada perhimpunannya melaui Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Pihak Disbudpar setiap satu bulan sekali telah ada acara coffe morning untuk bertemu dengan para steake Holdel pariwisata. Dalam pertemuan itu, pihaknya menggali dan menampung keluhan-keluhan para pelaku pelaku wisata ini.
Jarianto juga menepis kabar bahwa , HPI jarang dilibatkan dalam urusan pariwiasata Jawa Timur, sehingga banyak yang bekerja secara Freelance. "Itu tidak benar Mas, kita ada acara coffe morning kok. Di situ tidak hanya HPI saja, semua elemen pariwisata selalu kiata ajak duduk bersama untuk memajukan pariwasata Jawa Timur," kilah Jarianto.
Kata Jarianto, guide ini merupakan ujung tombak pariwisata di manapun. Melaui guide ini objek wisata akan menjadi menarik karena komunkasinya dengan para wisatawan.
Sementara, salah satu anggota HPI mengaku munculnya para guide liar ini sangat berpengaruh terhadap penghasilan. Sebab, guide resmi yang tergabung dalam HPI ini memilik lesensi berupa ID card. Lisensi itu adalah bentuk spesefikasi terkait kemahiran bahasa yang dikuasia oleh guide.
"Munculnya guide liar sangat meresahkan kami sebagai anggota HPI. Karena guide liar itu sangat merugikan para wisatawan. Kami ingin mereka ditindak tegas,"harap pria yang mahir berbahasa Inggris dan Prancis yang enggan disebutkan namanya itu.
Pasalnya, seorang Guide adalah ujung tombak pariwisata. Jika Guide tidak profesional maka para wisatawan akan kecewa. Alasan itulah, Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpas) Jawa Timur akan menertibkan para Guide tersebut.
"Kami dalam waktu dekat akan menertibkan para Guide liar itu. Karena akan merusak pariwisata Jawa Timur," kata Kadisbudpar Jawa Timur, Jarianto usai pembukaan Majapahit Trevel Fair di Grand City, Jalan Walikota Mustajab, Surabaya, Jum'at (20/5/2011).
Dia juga mengatakan, untuk Guide di Jawa Timur sudah ada perhimpunannya melaui Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Pihak Disbudpar setiap satu bulan sekali telah ada acara coffe morning untuk bertemu dengan para steake Holdel pariwisata. Dalam pertemuan itu, pihaknya menggali dan menampung keluhan-keluhan para pelaku pelaku wisata ini.
Jarianto juga menepis kabar bahwa , HPI jarang dilibatkan dalam urusan pariwiasata Jawa Timur, sehingga banyak yang bekerja secara Freelance. "Itu tidak benar Mas, kita ada acara coffe morning kok. Di situ tidak hanya HPI saja, semua elemen pariwisata selalu kiata ajak duduk bersama untuk memajukan pariwasata Jawa Timur," kilah Jarianto.
Kata Jarianto, guide ini merupakan ujung tombak pariwisata di manapun. Melaui guide ini objek wisata akan menjadi menarik karena komunkasinya dengan para wisatawan.
Sementara, salah satu anggota HPI mengaku munculnya para guide liar ini sangat berpengaruh terhadap penghasilan. Sebab, guide resmi yang tergabung dalam HPI ini memilik lesensi berupa ID card. Lisensi itu adalah bentuk spesefikasi terkait kemahiran bahasa yang dikuasia oleh guide.
"Munculnya guide liar sangat meresahkan kami sebagai anggota HPI. Karena guide liar itu sangat merugikan para wisatawan. Kami ingin mereka ditindak tegas,"harap pria yang mahir berbahasa Inggris dan Prancis yang enggan disebutkan namanya itu.
Posted in: Pariwisata
0 comments:
by Pakto
by misterdarvus
Posting Komentar