Fiqih News, SUKOHARJO - Pihak keluarga bakal menuntut pertanggungjawaban tewasnya Nur Iman dalam baku tembak antara Densus 88 Antiteror dengan para terduga teroris di Jalan Pelajar Pejuang Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5/2011) dini hari.
“Keluarga tidak akan tinggal diam menyangkut tewasnya pria dua anak tersebut. Setiap orang pasti mati, dan saya sangat menyadarinya. Tapi keponakan saya meninggal karena peluru nyasar. Keluarga akan menuntut perkara ini sampai tuntas,” ujar Tarso Wiyono (60), paman Nur Iman di kediamannya, Sabtu (14/5/2011) siang.
Keluarga meyakini Nur Iman merupakan korban baku tembak antara Densus dengan terduga teroris, yang kebetulan berada tak jauh dari warung angkringan milik Nur Iman. Pihak keluarga pun tidak percaya Nur Iman bekaitan dengan jaringan terorisme.
“Keponakan saya orang lugu. Dia dan keluarganya jarang keluar rumah selain bekerja. Selain sebagai pedagang angkringan, Nur sering membantu di kampung sini,” lanjut Tarso Wiyono.
Gunawan, kerabat Nur Iman mengatakan pihak keluarga tetap menempuh proses hukum dalam tuntutannya mendatang. “Cak Nur (Nur Iman) kena peluru nyasar. Saya yakin bukan dia sasarannya. Pokoknya harus ada yang bertanggungjawab atas hal ini, saya percaya hukum tidak buta,” ujar dia.
Sementara itu sejumlah anggota keluarga Nur Iman sempat dimintai keterangan oleh polisi. Mereka dijemput di kediamannya Jalan Kanthil III RT 2/RW III Kampung Dukuh Kelurahan Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Anggota keluarga Nur Iman yang dijemput polisi antara lain adalah istrinya Waliyem, dua anaknya Rizqi, 9, dan Ririn, 3, serta mertua Nur Iman, Kasiyem (60).
“Keluarga tidak akan tinggal diam menyangkut tewasnya pria dua anak tersebut. Setiap orang pasti mati, dan saya sangat menyadarinya. Tapi keponakan saya meninggal karena peluru nyasar. Keluarga akan menuntut perkara ini sampai tuntas,” ujar Tarso Wiyono (60), paman Nur Iman di kediamannya, Sabtu (14/5/2011) siang.
Keluarga meyakini Nur Iman merupakan korban baku tembak antara Densus dengan terduga teroris, yang kebetulan berada tak jauh dari warung angkringan milik Nur Iman. Pihak keluarga pun tidak percaya Nur Iman bekaitan dengan jaringan terorisme.
“Keponakan saya orang lugu. Dia dan keluarganya jarang keluar rumah selain bekerja. Selain sebagai pedagang angkringan, Nur sering membantu di kampung sini,” lanjut Tarso Wiyono.
Gunawan, kerabat Nur Iman mengatakan pihak keluarga tetap menempuh proses hukum dalam tuntutannya mendatang. “Cak Nur (Nur Iman) kena peluru nyasar. Saya yakin bukan dia sasarannya. Pokoknya harus ada yang bertanggungjawab atas hal ini, saya percaya hukum tidak buta,” ujar dia.
Sementara itu sejumlah anggota keluarga Nur Iman sempat dimintai keterangan oleh polisi. Mereka dijemput di kediamannya Jalan Kanthil III RT 2/RW III Kampung Dukuh Kelurahan Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Anggota keluarga Nur Iman yang dijemput polisi antara lain adalah istrinya Waliyem, dua anaknya Rizqi, 9, dan Ririn, 3, serta mertua Nur Iman, Kasiyem (60).
0 comments:
:ilovekaskus :iloveindonesia :kiss :maho
:najis :nosara :marah :berduka
:malu: :ngakak :repost: :repost2:
:sup2: :cendolbig :batabig :recsel
:takut :ngacir2: :shakehand2: :bingung
:cekpm :cd :hammer :peluk
:toast :hoax: :cystg :dp
:selamat :thumbup :2thumbup :angel
:matabelo :mewek: :request :babyboy:
:babyboy1: :babymaho :babyboy2: :babygirl
:sorry :kr: :travel :nohope
:kimpoi :ngacir: :ultah :salahkamar
:rate5 :cool :bola
by Pakto
:mewek2: :rate-5 :supermaho :4L4Y
:hoax2: :nyimak :hotrit :sungkem
:cektkp :hope :Pertamax :thxmomod
:laper :siul :2malu: :ngintip
:hny :cendolnya
by misterdarvus
:maintenis: :maintenis2: :soccer :devil
:kr2: :sunny
Posting Komentar