14.55
FIQIH TABAH .A.
Hamza, putra bungsu Osama, saat berusia 10 tahun (Foto: AP)
ISLAMABAD – Salah seorang anggota keluarga Osama bin Laden menghilang saat tim Navy Seal Amerika Serikat (AS) melakukan penyergapan dan membunuh Osama. Hal ini menambah kesimpangsiuran kabar keberadaan putra Osama, Hamza, yang disebut sebagai putra mahkota teror.
Tiga janda Osama, yang saat ini ditahan Pemerintah Pakistan, mengatakan pada penyidik bahwa salah satu putra mereka tidak terlihat sejak serangan pada 2 Mei.
Keterangan baru yang didapat tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa putra bungsu sekaligus orang yang paling dipercaya Osama, Hamza, berhasil lolos dari sergapan pasukan AS.
Pada awalnya, Gedung Putih menyatakan jika Hamza (20) tewas saat serangan di Abbottabad. Namun kemudian pejabat AS mengatakan, jika putra Osama yang berusia 22 tahun, Khalid, yang tewas di rumah Osama di Abbottabad.
“Kami tidak tahu jika dia adalah putra Osama. Seseorang mungkin berada di rumah itu yang saat ini tidak bisa kami jelaskan,” ujar salah seorang intelijen AS seperti dilansir Telegraph, Rabu (11/5/2011).
Tidak ada yang tahu secara pasti siapa yang berada dalam rumah tempat Osama bersembunyi selama bertahun-tahun. Sementara ibu Hamza, Khairiah Sabar, diketahui merupakan salah satu anggota keluarga Osama yang ditahan Pemerintah Pakistan.
Meskipun menjadi putra bungsu Osama, Hamza digambarkan sebagai putra mahkota teror oleh anggota parlemen Inggris, Patrick Mercer.
Hamza pernah muncul dalam sebuah situs ekstrimis untuk memperingati tiga tahun pengeboman London yang menewaskan 52 orang pada 7 Juli. Dia membaca sebuah puisi yang disebut sebagai penghancuran bagi Amerika, Inggris, Prancis dan Denmark.
Badan-badan intelijen yakin Hamza tengah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan Al Qaeda dan dia pernah disangkutkan pada pembunuhan pemimpin moderat Pakistan Benazir Bhutto pada 2007.
Tiga janda Osama, yang saat ini ditahan Pemerintah Pakistan, mengatakan pada penyidik bahwa salah satu putra mereka tidak terlihat sejak serangan pada 2 Mei.
Keterangan baru yang didapat tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa putra bungsu sekaligus orang yang paling dipercaya Osama, Hamza, berhasil lolos dari sergapan pasukan AS.
Pada awalnya, Gedung Putih menyatakan jika Hamza (20) tewas saat serangan di Abbottabad. Namun kemudian pejabat AS mengatakan, jika putra Osama yang berusia 22 tahun, Khalid, yang tewas di rumah Osama di Abbottabad.
“Kami tidak tahu jika dia adalah putra Osama. Seseorang mungkin berada di rumah itu yang saat ini tidak bisa kami jelaskan,” ujar salah seorang intelijen AS seperti dilansir Telegraph, Rabu (11/5/2011).
Tidak ada yang tahu secara pasti siapa yang berada dalam rumah tempat Osama bersembunyi selama bertahun-tahun. Sementara ibu Hamza, Khairiah Sabar, diketahui merupakan salah satu anggota keluarga Osama yang ditahan Pemerintah Pakistan.
Meskipun menjadi putra bungsu Osama, Hamza digambarkan sebagai putra mahkota teror oleh anggota parlemen Inggris, Patrick Mercer.
Hamza pernah muncul dalam sebuah situs ekstrimis untuk memperingati tiga tahun pengeboman London yang menewaskan 52 orang pada 7 Juli. Dia membaca sebuah puisi yang disebut sebagai penghancuran bagi Amerika, Inggris, Prancis dan Denmark.
Badan-badan intelijen yakin Hamza tengah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan Al Qaeda dan dia pernah disangkutkan pada pembunuhan pemimpin moderat Pakistan Benazir Bhutto pada 2007.
Posted in: Berita Terkini
0 comments:
by Pakto
by misterdarvus
Posting Komentar